- Home »
- Pendidika Agama »
- METODOLOGI MEMAHAMI ISLAM
// Fifi Dwi Ariani
// On-Senin, 07 November 2016
Makna Islam
Secara etimologis, kata “islam” berasal dari tiga akar kata,
yaitu:
·
Aslama artinya berserah diri atau tunduk patuh, yakni berserah
diri atau tunduk patuh pada aturan-aturan hidup yang ditetapkan oleh Allah Swt.
·
Salam artinya damai atau kedamaian, yakni menciptakan rasa damai
dalam hidup (kedamaian jiwa atau ruh).
·
Salamah artinya keselamatan, yakni menempuh jalan yang selamat
dengan mengamalkan aturan-aturan hidup yang ditetapkan oleh Allah Swt.
Adapun secara terminologis, Islam adalah agama yang diturunkan
dari Allah Swt kepada umat manusia melalui penutup para Nabi (Nabi Muhammad
saw).
Untuk lebih memahami makna islam, perlu dipahami pula makna
taslim. Taslim (berserah diri) ada tiga tingkatan, yaitu:
Ø Taslim fisik adalah menyerah secara fisik karena dikalahkan
oleh lawan yang memiliki fisik lebih kuat.
Ø Taslim akal adalah menyerah karena kelemahan dalil, logika,
dan argumentasi.
Ø Taslim hati, biasanya disebabkan oleh fanatisme, jaga
gengsi, takut kehilangan pengikut, atau memang hatinya kufur walaupun akalnya
sudah taslim.
Para ulama sepakat bahwa tujuan didatangkannya syari’ah
islam adalah untuk menjaga kelima hal berikut, yaitu :
1.
Menjaga dan memelihara agama, hal ini didasarkan oleh :
·
Perlunya melahirkan ulama.
Para Nabi boleh wafat, tapi ajaran islam tidak boleh mati.
Pemandu islam harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Para ulama itulah
yang menjadi pemuka dan pemandu islam di tengah-tengah masyarakat sepanjang
jaman. Implikasinya adalah kita wajib menyelenggarakan pendidikan bagi para
calon ulama.
·
Membudayakan gerakan belajar agama
Di tingkat lokal dan
institusional kita perlu membudayakan belajar agama sepanjang hayat. Kita wajib
menyelenggarakan pengajaran agama dimana-mana, di rumah, di mesjid, di kantor,
di kampus, dan lain-lain.
·
Perlunya menguasai ilmu-ilmu dasar islam
Para ahli dan praktisi pendidikan
islam telah mengembangkan studi paket ilmu-ilmu dasar keislaman. Dengan
berbekal ilmu tersebut, diharapkan nantinya kita dapat mengembangkan sendiri
ilmu-ilmu tersebut.
·
Ilmu yang fardhu ‘ain
Termasuk ke dalam ilmu ini adalah pengetahuan mengenai
tauhid yang benar, zat dan sifat-sifat Allah, cara beribadah yang benar, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan halal dan haram.
·
Melaksanakan kewajiban agama
Mari kita dengar sabda Nabi saw.
Kata beliau, yang membedakan antara orang islam dan bukan adalah tarkush-shalat (meninggalkan
shalat). Dalam hadits yang lain disebutkan ash-shalatu ‘imaduddin (shalat
itu adalah tiang agama). Dalam hadits lainnya juga disebutkan bahwa amal-amal
manusia dihitung setelah terlebih dahulu diperiksa shalatnya. Jadi, ciri
pertama dan utama orang islam adalah mendirikan shalat. Orang yang mendirikan
shalat sudah pasti berpuasa di bulan ramadhan; jika punya kelebihan harta sudah
pasti mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah; dan jika punya bekal yang cukup
sudah pasti menunaikan haji dan umrah. Orang yang mendirikan shalat akan
melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
2.
Menjaga dan memelihara jiwa
Anugerah Allah yang paling besar bagi manusia adalah hidup.
Oleh karena itu setiap usaha memelihara jiwa manusia sangat dihargai oleh
islam. Sebaliknya, segala usaha apapun yang merusak jiwa manusia dikutuk oleh
islam. Orang yang menyelamatkan seorang nyawa manusia oleh Allah dipandang sama
dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia, sedangkan orang yang membunuh
seorang manusia dipandang sama dengan membunuh seluruh manusia.
3.
Menjaga dan memelihara akal
Seruan Allah agar manusia menggunakan akal dan berpikir
diulang-ulang dalam berbagai ayat dan surat dalam Al-Qur’an. Lalu, dengan cara
apakah akal dan pikiran kita bisa berkembang? Terutama lewat belajar. Oleh
karena itu, Rasulullah saw mewajibkan belajar kepada setiap kaum muslimin.
Hikmah diturunkannya ayat pertama tentang membaca (dalam
al-Qur’an surat Al-‘alaq ayat 1-5) menunjukkan bahwa ajaran islam memang
mendorong kegiatan belajar mengajar.
Terjemahan:
1.
Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
2.
Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah
3.
Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
4.
Yang mengajar
(manusia) dengan perantara kalam
5.
Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.
4.
Menjaga dan memelihara harta
Allah Swt telah menganugerahkan rizki yang luas dan harta
yang banyak bagi umat manusia. Jika dikelola dengan benar dan adil, maka tidak
akan ada seorang manusia pun di muka bumi ini yang menghadapi kelaparan.
Agama
islam didatangkan dengan seperangkat ajaran yang lengkap dan sempurna tentang
pengelolaan harta. Dalam islam, pemilik mutlak harta adalah Allah Swt. Oleh
karena itulah harta harus diperoleh secara halal.
5.
Menjaga dan memelihara kehormatan
Tujuan didatangkannya agama islam yang kelima adalah
menjaga serta memelihara kehormatan dan keturunan. Agama islam - sejalan dengan
fitrah Allah- menghendaki agar setiap orang berkeluarga dengan jalan
pernikahan. Oleh karena itulah ajaran islam menganjurkan menikah dan
mengharamkan zina.
C.
Metodologi Memahami Islam
Memahami berasal dari
kata paham yang artinya mengerti, memaklumi dan mengetahui sesuatu hal yang
sedang diamati, didengarkan, dikerjakan ataupun sesuatu hal yang sedang
terjadi.1
Metode dalam memahami
Islam harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam hubungan ini, jika kita
meninjau Islam dari satu sudut pandang saja, maka yang akan terlihat hanya satu
dimensi saja dari gejalanya yang bersegi banyak. Mungkin kita berhasil melihatnya
secara tepat, namun tidak cukup bila kita ingin memahaminya secara keseluruhan.
Buktinya ialah Alqur’an sendiri. Kitab ini memiliki banyak dimensi, sebagiannya
telah dipelajari oleh sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah. Satu dimensi,
misalnya, mengandung aspek-aspek linguistik dan sastra Alqur’an. Para sarjana
sastra telah mempelajarinya secara terperinci. Dimensi lain terdiri atas
tema-tema filosofis dan keimanan Alqur’an yang menjadi bahan pemikiran bagi
para filosof serta para teologi.
Ali Syari’ati lebih
lanjut mengatakan, ada berbagai cara memahami Islam. Yaitu :
1. Dengan mengenal Allah
dan membandingkan-Nya dengan sesembahan agama-agama lain.
2.
Dengan mempelajari kitab Alqur’an dan membandingkannya dengan
kitab-kitab samawi lainnya.
3.
Dengan mempelajari
kepribadian rasul Islam dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh besar
pembaharuan yang pernah hidup dalam sejarah.
4.
Dengan mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan
membandingkannya dengan tokoh-tokoh utama agama maupun alairan-aliran pemikiran
lain.
Metode lain untuk
memahami Islam yang diajukan Mukti Ali adalah metode tipologi. Metode ini oleh
banyak ahli sosiologi dianggap objektif berisi klasifikasi topik dan tema
sesuai dengan tipenya, lalu dibandingkan dengan topic dan tema yang mempunyai
tipe yang sama. Dalam hal agama Islam, juga agama-agama lain, yaitu:
a.
Aspek ketuhanan
b.
Aspek kenabian
c.
Aspek kitab suci
d.
Aspek keadaan waktu
munculnya nabi, orang-orang yang di dakwahinya, dan individu-individu terpilih
yang dihasilkan oleh agama itu.
Selanjutnya, terdapat
pula metode memahami Islam yang dikemukakan oleh Nasruddin Razzak. Ia
mengajarkan metode pemahaman Islam secara menyeluruh.
Cara tersebut digunakan
untuk memahami Islam paling besar agar menjadi pemeluk agama yang mantap dan
untuk menumbuhkan sikap saling menghormati terhadap pemeluk agam lain. Metode
tersebut juga di tempuh dalam rangka menghindari kesalahfahaman yang
menimbulkan sikap dan pola hidup beragama yang salah.
Untuk memahami Islam
secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurut Nasruddin Razzak, yaitu
sebagai berikut:
o
Islam harus dipelajari
dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan sunnah Rasul.
o
Islam harus dipelajari
secara integral atau secara keseluruhan.
o
Islam perlu dipelajari
dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaumzu’ama, dan
sarjana Islam.
o
Islam hendaknya
dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam Alqur’an kemudian dihubungkan
dengan kenyataan historis, empiris dan sosologis.
Dari beberapa metode
tersebut terdapat dua metode dalam memahami Islam secara garis besar, yaitu:
1.
Metode komparasi,
yaitu metode memahami Islam dengan membandingkan seluruh aspek Islam dengan agama
lainnya agar tercapai pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Dalam komparasi
tersebut terlihat jelas bahwa islam sangat berbeda dengan agama-agama lain.
Intinya Islam mengajarkan kesederhanaan dalam kehidupan dan dalam berbagai
bidang.
2.
Metode sintesis, yaitu
metode memahami Islam dengan memadukan metode ilmiah dengan metode logis
normatif.
Sedangkan menurut Ali
Anwar Yusuf dalam bukunya Studi Agama Islam, terdapat tiga metode dalam
memahami agama Islam , yaitu:
1.
Metode
Filosofis
Filsafat adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan sedalam-dalamnya sejauh jangkauan kemampuan akal
manusia, kemudian berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang
universal dengan meneliti akar permasalahannya.
Memahami Islam melalui
pendekatan filosofis ini, seseorang tidak akan terjebak pada pengalaman agama
yang bersifat formalistik, yakni mengamalkan agama dengan tidak memiliki makna
apa-apa atau kosong tanpa arti. Namun bukan pula menafikan atau menyepelekan
bentuk ibadah formal, tetapi ketika dia melaksanakan ibadah formal disertai
dengan penjiwaan dan penghayatan terhadap maksud dan tujuan melaksanakan ibadah
tersebut.
2.
Metode Historis
Metode historis ini
sangat diperlukan untuk memahami Islam, karena Islam itu sendiri turun dalam
situasi yang konkret bahkan sangat berhubungan dengan kondisi sosial
kemasyarakatan. Melalui metode sejarah, seseorang diajak untuk memasuki keadaan
yang sebenarnya dan hubungannya dengan terjadinya suatu peristiwa.
3.
Metode Teologi
Metode teologi dalam
memahami Islam dapat diartikan sebagai upaya memahami Islam dengan menggunakan
kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari satu keyakinan. Bentuk metode ini
selanjutnya berkaitan dengan pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang
memandang Islam dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari Allah yang di
dalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia.
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas
,dapat disimpulkan bahwa:
v Untuk lebih memahami makna islam, perlu dipahami pula makna
taslim. Taslim (berserah diri) ada tiga tingkatan, yaitu: Taslim fisik , Taslim
akal,Taslim hati.
v
Makna Memahami Islam ada
5 hal, yaitu : Menjaga dan memelihara agama, Menjaga dan memelihara jiwa,
Menjaga dan memelihara akal, Menjaga dan memelihara harta, Menjaga dan
memelihara kehormatan
v
Metode adalah suatu
ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah yang harus ditempuh
dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
v
Metodologi berarti
ilmu tentang cara-cara untuk sampai pada tujuan.
Metodologi dalam hal pemahaman Islam digunakan untuk mengetahui metode-metode yang tepat agar dapat diperoleh hasil yang utuh dan objektif dalam pemahaman Islam.
Metodologi dalam hal pemahaman Islam digunakan untuk mengetahui metode-metode yang tepat agar dapat diperoleh hasil yang utuh dan objektif dalam pemahaman Islam.
Diberdayakan oleh Blogger.